Fungsi Stratifikasi sosial
q Fungsi
Distribusi hak-hak istimewa
q Fungsi
pertanggaan
q Fungsi
kriteria pelapisan
q Fungsi
penentu lambang-lambang
q Fungsi
penentu tingkat mudah tidaknya bertukar status atau kedudukan sosial
q Fungsi
solidaritas diantara individu atau kelompok
Faktor-faktor yang mempengaruhi
stratifikasi sosial
1) Ukuran kekayaan
Seseorang yang memiliki kekayaan paling
banyak termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut dapat dilihat melalui
ukuran rumah, mobil pribadi, cara berpakaian, dsb.
2) Ukuran kekuasaan
Seseorang yang memiliki wewenang terbesar
menempati lapisan paling atas. Misalnya saja presiden, menteri, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten, hingga ketua RT.
. 3) Ukuran kehormatan
Orang yang paling disegani dan dihormati
biasanya mendapatkan tempat paling tinggi. Ukuran ini banyak dijumpai pada pada
masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang
pernah berjasa.
4) Ukuran
ilmu pengetahuan
Seseorang yang memiliki derajat pendidikan
yang tinggi menempati posisi teratas dalam masyarakat.
Ukuran-ukuran
diatas tidaklah bersifat limitatif. Masih banyak ukuran-ukuran lain yang dapat
digunakan untuk menentukan stratifikasi sosial masyarakat.
FAKTOR PEMBEDA RAS
Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena
faktor-faktor berikut :
Kondis iiklim dan geografis,Faktorperkawinan,Gen
Keanekaragaman Ras.
Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu
1. Ras Mongoloid
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini
- Kulit berwarna kuning samap sawo matang
- Rambut lurus
- Bulu badan sedikit
- Mata sipit
2. Ras Kaukasoid
Memiliki ciri-ciri berikut ini
- Hidung mancung
- Kulid putih
- Rambut pirang sampai coklat
- Kelopak mata lurus
3. Rasa negroid
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut
- Rambut keriting
- Kulid hitam
- Bibir tebal ddan kelopak mata lurus
Patrilineal yang merupakan sistem
kekeluargaan yang menarik garis keturunan dari keturunan pihak laki-laki yang
jika terjadi sesuatu pihak ayah yang akan bertanggungjawab. Matrilineal, sistem
garis keturunan yang menarik garis keturunan dari garis keturunan ibu yang juga
jika tejadi sesuatu pihak ibu yang bertanggungjawab. Dalam sistem kekerabatan
dikenal dua hubungan kekerabatan, yaitu patrilineal dan matrilineal. Dalam klan
patrilineal, saudara perempuan ayah dan saudara laki-laki ayah termasuk dalam
satu klan. Sedangkan anak dari saudara perempuan ego tidak termasuk anggota
klan. Masyarakat yang menganut sistem patrilineal antara lain Batak, Mentawai,
dan Gayo.
Sementara dalam klan matrilineal, saudara
laki-laki ibu, saudara perempuan ibu, saudara laki-laki ego, dan saudara
perempuan ego termasuk anggota satu klan. Tetapi anak dari saudara laki-laki
ibu dan anak dari saudara laki-laki ego tidak termasuk anggota satu klan. Masyarakat
yang menganut system matrilineal antara lain Minangkabau dan Enggano.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks
yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia
juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Kadar pati dari suatu bahan pangan dapat diketahui dengan menggunakan metode Luff Schoorl. Prinsip dari penetapan kadar pati dengan metode Luff Schoorl adalah gula pereduksi (glukosa dan matosa) dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Kemudian sisa Cu2+ yang tidak tereduksi dititer secara iodometrik. Jumlah Cu2+ asli ditentukan dalam suatu percobaan blanko dan dari penetapannya dapat ditentukan jumlah gula dalam suatu bahan pangan yang dianalisis. Oleh karena itu, dilakukan analisis kadar pati untuk mengetahui kadar pati dari suatu bahan pangan.
Tujuan
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Kadar pati dari suatu bahan pangan dapat diketahui dengan menggunakan metode Luff Schoorl. Prinsip dari penetapan kadar pati dengan metode Luff Schoorl adalah gula pereduksi (glukosa dan matosa) dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Kemudian sisa Cu2+ yang tidak tereduksi dititer secara iodometrik. Jumlah Cu2+ asli ditentukan dalam suatu percobaan blanko dan dari penetapannya dapat ditentukan jumlah gula dalam suatu bahan pangan yang dianalisis. Oleh karena itu, dilakukan analisis kadar pati untuk mengetahui kadar pati dari suatu bahan pangan.
Tujuan
Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu
golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya,
biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama.
Reagen Luff Schoorl memiliki sedikit alkali
daripada larutan Fehling. Akibatnya, Luff Schoorl merupakan agen oksidasi yang
lebih lemah dan memerlukan pemanasan sampel yang lebih lama daripada teknik
Lane dan Eynon (Nielsen 1998).
Proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam, penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan banyaknya oksidator (Winarno 1997).
Pati
Pati merupakan senyawa polisakarida yang terdiri dari monosakarida yang berikatan melalui ikatan oksigen. Pati merupakan zat tepung dari karbohidrat dengan suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Polimer linier dari D-glukosa membentuk amilosa dengan 1,4-glukosa. Sedangkan polimer amilopektin adalah dariaikatan 1,4-glukosida dan membentuk cabang pada ikatan aterbentuk ikatan 1,6-glukosida. Pati dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman yang dibentuk (disintesa) di dalam daun (plastid) dan amiloplas seperti umbi, akar atau biji dan merupakan komponen terbesar pada singkong, beras, sagu, jagung, kentang, talas, dan ubi jalar (Anonim 2009).
Proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam, penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan banyaknya oksidator (Winarno 1997).
Pati
Pati merupakan senyawa polisakarida yang terdiri dari monosakarida yang berikatan melalui ikatan oksigen. Pati merupakan zat tepung dari karbohidrat dengan suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Polimer linier dari D-glukosa membentuk amilosa dengan 1,4-glukosa. Sedangkan polimer amilopektin adalah dariaikatan 1,4-glukosida dan membentuk cabang pada ikatan aterbentuk ikatan 1,6-glukosida. Pati dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman yang dibentuk (disintesa) di dalam daun (plastid) dan amiloplas seperti umbi, akar atau biji dan merupakan komponen terbesar pada singkong, beras, sagu, jagung, kentang, talas, dan ubi jalar (Anonim 2009).
No comments:
Post a Comment