Friday, December 26, 2014

PENYEBAB PELUPA DAN CARA MENGHILANGKANNYA



Sering lupa dan sulit mengingat sesuatu? Bisa jadi, ada masalah yang membuat sistem perekam otak Anda terganggu.
Jika Anda punya kebiasaan lupa sebaiknya jangan disepelekan. Cari tahu apa penyebab Anda mudah lupa lewat delapan tanda berikut ini :
1. Kadar gula darah tinggi
Penyimpanan memori bisa terganggu akibat tingginya gula darah Anda. Awas, kondisi ini bisa menggangu bagian otak yang berhubungan dengan memori. Jika memiliki riwayat keluarga penderita penyakit kencing manis, sebaiknya kendalikan asupan gula Anda. Lakukan juga tes gula darah secara rutin.
Dan, jangan lupa menjaga pola makan sehat serta tetap aktif. Jalan kaki adalah salah satu alternatif efektif mencegah diabetes.
2. Kurang Istirahat
Otak mengandalkan aktivitas tidur untuk menyimpan memori baru. Dalam sebuah penelitian, responden yang tidur enam jam setiap malam selama dua minggu mungkin tidak merasa kurang tidur. Namun, setelah dilakukan tes memori secara substansial, hasilnya mereka sulit mengingat memori jangka pendek.
Pertajam daya ingat Anda dengan membuat prioritas istirahat yang cukup. Jika Anda tidak bisa, coba lakukan tidur pendek selama enam menit saat tubuh terasa lelah. Cara ini bisa meningkatkan kinerja dan memicu proses memori penting dalam otak.
3. Mendengkur
Mendengkur tak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga bisa menurunkan daya ingat. Saat tidur mendengkur, saluran napas Anda akan terblokir, sehingga memotong oksigen beberapa detik pada suatu waktu dan menyebabkan sel-sel otak ‘kelaparan’.
Menurut penelitian, pria lebih sering mendengkur dibandingkan wanita. Dan, faktor risiko lainnya, kebiasaan ini bisa muncul karena kelebihan berat badan atau berusia lebih dari 40 tahun.
Nah, jika Anda atau pasangan punya kebiasaan mendengkur, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter. Anda mungkin perlu memakai perangkat khusus untuk mengatasi mendengkur saat tidur agar aliran oksigen bisa lancar menuju otak. Dengan begitu, daya ingat Anda bisa kembali meningkat.
4. Metabolisme menurun
Jika hal ini terjadi, kemungkinan Anda memiliki masalah tiroid. Hormon tiroid mengontrol metabolisme tubuh. Bila produksinya terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mengganggu sel-sel otak, yang dapat memperlambat masuknya informasi ke otak. Solusi: tak ada salahnya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengatasi masalah ini.
5. Usia lebih dari 65 tahun
Di usia ini, manusia akan lebih sulit untuk menyerap vitamin B12 dari makanan. Kekurangan B12 serius dapat menyebabkan penyakit Alzheimer atau pikun. Karena itu, seiringnya bertambah usia, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara meningkatkan asupan B12, misalnya dengan suplemen. Selain manula, penganut vegetarian juga seringkali kekurangan vitamin B12.\
6. Mengalami depresi
Penderita depresi berat juga mengalami gangguan pada sel-sel otak. Bahkan, ketika depresi berlangsung, ada kemungkinan kondisi ini bisa membunuh sel-sel otak, sehingga menyebabkan daya ingat ‘merosot’.
Solusinya, segera cari pengobatan. Pasalnya, makin banyak sel-sel otak yang ‘hilang’, daya ingat akan makin sulit ditingkatkan.
7. Mengonsumsi obat alergi atau pil tidur
Obat-obatan untuk mengatasi masalah seperti insomnia, alergi, dan gangguan perencanaan, ternyata juga juga bisa menyebabkan fungsi otak terganggu. Maka itu, sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter agar daya ingat Anda tidak ikut terganggu.
8. Terlalu banyak kosumsi obat
Jika mengonsumsi lima atau lebih obat, Anda berisiko tinggi mengalami gangguan daya ingat. Karena itu, pastikan dokter tahu semua obat yang Anda konsumsi. Jika sebuah iklan farmasi tampak menggiurkan, jangan langsung tergoda. Sebaiknya minimalkan konsumsi obat bebas atau hanya konsumsi obat sesuai dengan resep.
Tips Sehat Menghilangkan Penyakit Pelupa Yang Manjur
1.  Padatkan
Ketika mengingat-ingat deretan huruf yang panjang seperti 33987643134509, pecahkanlah menjadi: 33 98 76 43 13 45 09.
2. Jangan menjejalkan
Lebih baik memberi ruang pada proses belajar. Contohnya, ketika Anda belajar bahasa asing, jangan mengulang satu kata terus-menerus. Demikian saran dr Chris Moulin dari Leeds Memory Group. Ulangi beberapa kali, dan kemudian lanjutkan lagi, dan kembali lagi nanti.
3. Ciptakan petunjuk
Jika kamu mempunyai kegiatan teratur setiap hari pada waktu tertentu, seperti minum obat, berilah petunjuk dirimu sendiri untuk menolong niatanmu tersebut. Misalnya: “Ketika acara TV ini selesai aku akan meminum obat.”
4. Gunakan gambar
Satu cara untuk mengingat sesuatu, seperti nama orang, adalah menggambarkan wajah mereka. Jadi ketika kamu bertemu Joe Diamond, bayangkan sebuah intan (diamond). Kamu harus lebih kreatif untuk menggambarkan nama orang dengan nama yang tidak biasa.
5. Buat lebih bermakna
Gunakan arti khusus untuk mewakili sebuah fakta atau angka, jika Anda perlu mengingat angka 50110662012, pikirkan jins Levi's, Perang Hastings, atau Olimpiade London.
6. Buatlah lebih pribadi
Buatlah sesuatu yang ingin kamu ingat berhubungan dengan dirimu sendiri. Itu pertolongan mengingat yang plaing baik. Contohnya Blair mulai berkuasa pada tahun 1997, kamu lulus tahun 1997.
7. Metode Kamar Roma
Metode Kamar Roma adalah tentang mengingat rangkaian informasi dengan memvisualisasikan mereka ke dalam sebuah lokasi. Gunakan tempat yang kamu tahu dengn baik, lakukan perjalanan pikiran melewati kamar dalam tatanan yang teratur. Kemudian letakkan informasi dari daftarmu satu per satu ke dalam setiap kamar.
Jadi ketika ingin mengingat Perdana Menteri, tempatkan Harold Wilson di lorong, James Callaghan di ruang keluarga, Margareth Thatcher di dapur dan seterusnya. Pikirkan itu pelan-pelan dan itu akan terus menempel.
8. Rutinitas
Rutinitas yang membosankan adalah teman terbaik ingatan. Letakkan barang-barang tersebut di tempat yang sama di waktu yang lama. Semakin terbiasa, semakin mudah Anda mengingat.

9. Menghafal
Menghafal adalah teknik pembelajaran yang menolong daya ingat - seperti 'Mejikuhibiniu' untuk mengingat warna pelangi. Gunakan frasa untuk mengingat hal, semakin aneh semakin baik.
10. Makan ikan berlendir
Minyak Omega-3 yang ada pada ikan berlendir, dapat membantu kekuatan Anda berkonsentrasi.
11. Konsumsi choline
Choline, asam amino yang ada pada telur, hati, ayam dan kedelai, dapat menjaga otak dan meningkatkan daya ingat. Penelitian terbaru menunjukkan, orang dengan konsumsi choline yang tinggi berhasil menyelesaikan tes daya ingat dengan lebih baik — walau diet kesehatan jangka panjang adalah kunci utama untuk menjaga fungsi otak yang baik, dengan sayuran hijau, buah beri, tomat, kacang dan kecambah adalah makanan yang baik untuk daya ingat.
12. Olahraga
Sebuah penelitian Cambridge University menyebutkan, latihan aerobik teratur seperti jogging dapat meningkatkan daya ingat dengan memicu pertumbuhan neuron baru di otak.
13. Mengajar
Mengajari konsep baru pada orang lain bisa membantu ingatanmu pada hal tersebut. Jadi berikan mata kuliah kecil untuk temanmu ketika kalian berdua belajar untuk tes yang sama.
14. Berpikiran positif
Menurut ahli kesehatan Harvard, stereotipe negatif tentang penuaan membuat daya ingat menurun. Jadi orang tua menghasilkan nilai yang tes daya ingat yang buruk ketika dihadapkan pada pernyataan pesimis tentang usia dan kekuatan otak — dan lebih baik ketika mendengar pesan untuk menjaga daya ingat tetap kuat hingga pensiun.
15. Gunakan seluruh inderamu
Makin banyak indera yang kamu gunakan ketika mengalami suatu kejadian, semakin mudah Anda mengingatnya nanti. Contoh, penciuman bisa secara cepat mengembalikan kenangan masa lalu. Jadi mulailah mengendus.
16. Catat
Gambar atau tulislah informasi yang ingin diingat.
17. Pengulangan
Ketika kamu ingin mengingat hal baru, ulangi dengan keras. Contohnya jika kamu baru diberitahu nama seseorang, panggil nama mereka ketika berbicara dengan orang tersebut.
18. Tantang dirimu sendiri
Beraktivitas memerlukan konsentrasi. Bergabunglah dengan klub membaca, teka-teki silang atau mencoba resep masakan baru. Kegiatan apapun yang menggunakan otak akan menolongmu untuk menjaga bakat hingga tua nanti.
19. Tulis, jangan ketik
Jari Anda mungkin akan kikuk menggunakan alat tulis ketika sudah terbiasa mengetik, namun menulis dengan tangan dapat membuat otak memproses informasi dengan lebih baik. Jadi ketika belajar hal yang baru, tulislah.
20. Meditasi
Penelitian AS menunjukkan, pengobatan harian mempertebal bagian otak cerebral cortex, yang bertanggungjawab membuat keputusan, perhatian dan daya ingat. Cobalah melakukan teknik mengosongkan pikiran, berfokus pada sebuah gambar, suara atau napas Anda sendiri. Dan yang terakhir, BERDOALAH InsyaAllah penyakit lupa akan hilang secara perlahan!

fermentasi pada roti dengan saccharomyces



Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Salah satu bahan baku roti yang paling penting dalam proses pembuatan soft bread adalah ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan.
Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses pemanggangan roti. Pengenalan karakteristik ragi dari berbagai produsen tentu akan memudahkan para baker untuk mengetahui ragi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.
Jenis – Jenis Ragi
Ragi roti pada umumnya terbagi dalam 3 jenis, yakni fresh yeast/ragi basah (compressed yeast), instant dry yeast dan active dry yeast.
1. Fresh Yeast/Ragi Basah (Compressed Yeast)
Ragi jenis ini memiliki kadar air sekitar 70%, sehingga harus disimpan pada suhu 20 -50C untuk mencegah hilangnya daya pembentuk gas. Setelah kemasan dibuka, umumnya ragi jenis ini tidak akan bertahan lama, hanya sekitar 2-3 hari dengan catatan tetap disimpan dalam suhu rendah. Ragi ini juga lebih sensitif terhadap garam sehingga harus dipisahkan selama pengadukan. Keunggulan fresh yeast adalah lebih toleran terhadap air dingin/es, lebih mudah larut, terutama dalam proses pengadukan singkat, serta memiliki aroma khas yang tidak bisa didapatkan pada ragi jenis lain.
2. Instant Dry Yeast/Ragi Kering Instan
Ragi Instan merupakan jenis ragi yang paling sering digunakan karena aplikasinya lebih praktis. Ragi jenis ini berbentuk butiran halus berwarna cokelat muda dan memiliki aroma khas ragi roti. Karena rendahnya kadar air, jenis ragi ini terbilang cukup aman digunakan di negara–negara tropis dengan tingkat kelembapan udara yang tinggi seperti Indonesia. Penggunaan dosis ragi ini hanya sekitar 1%-2,5% dari berat tepung terigu. Penyimpanan ragi jenis ini harus di dalam wadah kedap udara dan disimpan dalam suhu kering dan sejuk atau di dalam chiller. Untuk hasil terbaik, ragi jenis ini harus dipakai habis dalam waktu 48 jam setelah kemasan dibuka.
3. Active Dry Yeast/Ragi Koral
Active Dry Yeast memiliki kadar air sekitar 7,5% dan memiliki bentuk seperti bola- bola kecil. Ragi dalam jenis ini harus diaktifkan dulu dengan cara dilarutkan dengan air sebelum ditambahkan ke dalam adonan roti. Jika tidak, maka ragi akan sulit bercampur sehingga menghambat daya kerja ragi tersebut. Pada umumnya, active dry yeast digunakan dengan jumlah 2x lebih banyak dari instant dry yeast. Yang harus diperhatikan, ragi ini memerlukan proses rehydration (pelarutan) dengan air pada suhu 380 – 400 C selama sekitar 15 menit.

Salah satu bahan baku roti yang paling peting dalam proses pembuatan soft bread adalah ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembangbiak dengan cara memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembannan adonan terjadi karena ragi menghsilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bias mengembang. Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses pengembangan roti. Proses pengembangan adonan merupakan suatu proses yang terjadi secara sinkron antara peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil fementasi dan protein larut, lemak dan karbohidrat yang juga mengembang dan membentuk film tipis. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya produksi gas adalah konsentrasi ragi roti, gula, malt, makanan ragi dan susu selama berlangsungnya fermentasi. Kualitas roti secara umum disebabkan kaena variasi dalam penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempeunyai kualitas yang  baik, dan proses pembuatannya benar, maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk roti sangat bervariasi tergantung jenis  bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk ini diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli konsumen (Desrosier, 1987)
Pembuatan roti, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi/yeast  biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri sebetulnya mikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis
Saccharomyces cerevisiae
yang digunakan dalam pembuatan roti ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang (
 Rukmana, 2001
)

Ragi
Ragi berupa gumpalan jenis jamur Saccaromices cerevisioae. Di dalam cairan sel ragi terdapat sejumlah enzim yang berperan dalam proses fermentasi. Fungsi utama ragi dalam pembuatan roti, adalah untuk mengembangkan adonan, membangkitkan aroma dan rasa. Proses fermentasi menghasilkan gas CO2, asam, dan alkohol. Asam berfungsi untuk melunakkan adonan supaya mudah dibentuk setelah proses istirahat kedua. Alkohol yang bersifat cair dan gas mudah menguap dan hilang pada proses pembakaran roti karena panas. Proses fermentasi yang ideal apabila terdapat keseimbangan antara faktor-faktor, antara lain: jumlah ragi, gula, garam, air, suhu serta derajat keasaman adonan. Jumlah ragi tergantung jenis ragi sebagai pedoman adalah ragi instan. Bila menggunakan ragi kering dan atau ragi basah, maka perbandingan nya adalah 1 (ragi instan): 1,5 (ragi kering): 3 (ragi basah).
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Khamir jenis Saccharomyces cereviceae merupakan jenis khamir yang paling umum digunakan pada pembuatan roti. Khamir ini sangat mudah ditumbuhkan, membutuhkan nutrisi yang sederhana, laju pertumbuhan yang cepat, sangat stabil, dan aman digunakan (food-gradeorganism).  Dengan karakteristik tersebut, S. Cereviceae lebih banyak digunakan dalam pembuatan roti dibandingkan penggunaan jenis khamir yang lain. Dalam perdagangan khamir ini sering disebut dengan baker’s yeast atau ragi roti.
Penggunaan mikroorganisme dalam pengembangan adonan masih menjadi fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar dengan pabrik roti. Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.
Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas CO2 juga dihasilkan asam-asam organik yang menyebabkan penurunan pH adonan. Karena tingginya kapasitas penyangga (buffer capacity) protein di dalam adonan, maka tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menentukan total asam adonan. Proses asidifikasi ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa fermentasi adonan berjalan dengan baik. Dengan demikian pengukuran pH mutlak diperlukan dalam pengendalian proses.
Terbentuknya alkohol, penurunan pH, dan terbentuknya metabolit lainnya secara langsung akan berperan sebagai prekursor flavor dan rasa roti. Akibat proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan roti dengan mutu organoleptik yang tinggi.
Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat pada ragi. Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan zymase. Gula pasir atau sukrosa tidak difermentasi secara langsung oleh ragi.
·   Invertase mengubah sukrosa menjadi invert sugar (glukosa dan fruktosa) yang difermentasi secara langsung oleh ragi. Sukrosa dalam adonan akan diubah menjadi glukosa pada tahap akhir mixing. Reaksi yang terjadi adalah:
Sukrosa + air gula invert             C12H22O11 + H2O invertase 2 C6H12O6
·   Maltase mengubah malt sugar atau maltosa yang ada pada malt syrup menjadi dekstrosa. Dekstrosa difermentasi secara langsung oleh ragi.
·   Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida yang akan menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk alkohol. Enzim zimase merupakan biokatalis yang digunakan dalam proses pembuatan roti. Kompleks enzim zimase ini dapat mengubah glukosa dan fruktosa menjadi CO2 dan alkohol. Penambahan enzim zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan adonan roti (dough fermentation/rounding). Ragi/baker’s yeast di tambahkan ke dalam adonan roti sehingga glukosa dalam adonan roti akan terurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Proses penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan oleh ragi/baker’s yeast. Berikut ini reaksi penguraian yang terjadi akibat adanya penambahan enzim zimase dalam adonan roti :
etil alkohol + karbondioksida       C6H12O6 zimase 2 C2H5OH + 2 CO2
Pada proses ini, gas karbon dioksida berfungsi sebagai gas yang mengembangkan adonan roti.
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan mengempukan gluten dalam adonan.
Pengkondisian dari gluten ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi.
Proses yang paling penting dan mendasar dalam pembuatan roti adalah proses biologis yang disebut dengan proses fermentai yang dilakukan oleh ragi roti. Khamir sendiri tidak dapat mengawali pembentukan gas dalam adonan, namun dalam tahapan selanjutnya khamir merupakan satu komponen utama yang berfungsi mengembangkan, mematangkan, memproduksi senyawa-senyawa gas dan aroma adonan melalui fermentasi yang dilakukan. Suhu optimum fermentasi adoan adalah 27o C.
Proses proffing adalah proses fermentasi akhir seteleh adonan dibentuk, ditimbang dan dimasukkan ke dalam loyang, sebelum akhirnya adonan dipanggang dalam oven. Pada tahap ini gluten menjadi halus dan meluas serta penampakan proffing volume adonan menjadi dua kali lipat. Suhu proffing yang baik adalah antara 32-38o C dengan kelembaban relatif (RH) 80-85 % selama 15 – 45 menit.
Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang mencakup banyak jenis ragi. Saccharomyces berasal dari bahasa Latin yang berarti gula jamur. Banyak anggota dari genus ini dianggap sangat penting dalam produksi makanan. Salah satu contoh adalah Saccharomyces cerevisiae, yang digunakan dalam pembuatan anggur, roti, dan bir. Anggota lain dari genus ini termasuk Saccharomyces bayanus, digunakan dalam pembuatan anggur, dan Saccharomyces boulardii, digunakan dalam obat-obatan. Koloni dari Saccharomyces tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam 3 hari. Mereka rata, mulus, basah, glistening atau kuyu, dan cream untuk cream tannish dalam warna. Ketidak mampuan untuk memanfaatkan nitrat dan kemampuan untuk berbagai memfermentasi karbohidrat adalah karakteristik khas dari Saccharomyces.
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan roti memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula, memberi aroma (alkohol). Saccharomyces cerevisiae juga telah digunakan dalam beberapa industri lainnya, seperti industri roti (bakery), industri flavour, (menggunakan ektrak ragi/yeast extracts), industri pembuatan alcohol (farmasi) dan industri pakan ternak.
Proses Pembuatan Roti Tawar
Adonan roti tawar dibuat dengan komposisi berat tepung gandum dan tepung tapioka 1kg; garam 22 gram ragi roti (dilarutkan dalam air) 27 gram; pengembang 5 gram; susu (24gram); dan air 700 ml (Amendola dan Lundberg, 1972). Adonan dicampur, kemudian dilakukanpenggilingan sampai terjadi adonan yang bersifat lekat. Adonan tersebut dimasukkan ke dalamtempat yang terbuat dari alumunium yang telah diolesi minyak. Dilakukan fermentasi selama 3jam pada suhu 30-40
o
C. setelah itu dibakar dimasukkan ke oven pada suhu 230
o
C selama 20menit. Adonan roti tawar setelah difermentasi 3 jam, kemudian dianalisa aktivitas enzimamylase, kandungan gula reduksi dan diamati daya pengembangannya. Sedangkan roti tawar setelah dioven, dilakukan uji organoleptik rasa, aroma, warna, kenampakan luar, tekstur dandiamati pula daya pengembangannya
Semua strain S. cerevisiae  dapat tumbuh secara aerobik pada glukosa, maltosa , dan trehalosa dan lambat tumbuh pada laktosa dan selobiosa. Hal ini menunjukkan bahwa galaktosa dan fruktosa adalah dua dari gula fermentasi terbaik.  Kemampuan ragi untuk menggunakan gula yang berbeda dapat berbeda tergantung pada apakah mereka tumbuh aerobik atau anaerobik. Beberapa strain tidak dapat tumbuh secara anaerobik pada sukrosa dan trehalosa.
 Semua strain S. cerevisiae  dapat memanfaatkan amonia dan urea sebagai satu-satunya sumber nitrogen, tetapi tidak dapat memanfaatkan nitrat, karena mereka tidak toleran terhadap ion ammonium.  Mereka juga dapat memanfaatkan sebagian besar asam amino, peptida rantai pendek, dan basa nitrogen sebagai sumber nitrogen. Histidin, glisin, sistin, dan lisin merupakan asam amino yang tidak mereka butuhkan. S. cerevisiae tidak mengeluarkan protease sehingga protein ekstraseluler tidak dapat dimetabolisme.
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan denganmengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan mengempukangluten dalam adonan. Kondisidari gluten ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gassecara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi. Fungsi garam dalam pembuatan roti adalah penambah rasa gurih, pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari adonan beragi, penambahan kekuatan glutein. Syarat garam yang baik dalam pembuatan roti adalah harusseratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-gumpalan dan bebas dari rasa pahit.
  • Peraanan khamir dalam pembuatan roti

Khamir jenis Saccharomyces cereviceae merupakan jenis khamir yang paling umum digunakan pada pembuatan roti. Khamir ini sangat mudah ditumbuhkan, membutuhkan nutrisi yang sederhana, laju pertumbuhan yang cepat, sangat stabil, dan aman digunakan (food-gradeorganism).  Dengan karakteristik tersebut, S. Cereviceae lebih banyak digunakan dalam pembuatan roti dibandingkan penggunaan jenis khamir yang lain. Dalam perdagangan khamir ini sering disebut dengan baker’s yeast atau ragi roti.

Pengembangan Adonan. Penggunaan mikroorganisme dalam pengembangan adonan masih menjadi fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar dengan pabrik roti. Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.

Asidifikasi. Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas CO2 juga dihasilkan asam-asam organik yang menyebabkan penurunan pH adonan. Karena tingginya kapasitas penyangga (buffer capacity) protein di dalam adonan, maka tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menentukan total asam adonan. Proses asidifikasi ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa fermentasi adonan berjalan dengan baik. Dengan demikian pengukuran pH mutlak diperlukan dalam pengendalian proses.

Produksi Flavor. Terbentuknya alkohol, penurunan pH, dan terbentuknya metabolit lainnya secara langsung akan berperan sebagai prekursor flavor dan rasa roti. Akibat proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan roti dengan mutu organoleptik yang tinggi.

Yeast berfungsi untuk mengembangkan adonan dengan menghasilkan gas CO2 dan memperlunak gluten dengan asam yang dihasilkan dan juga memberi rasa dan aroma pada roti.

Yeast adalah sebagai micro-organisme dari jenis Saccharomyees Cerevisiae.
Yeast merupakan tumbuhan bersel satu yang tergolong ke dalam keluarga cendawan.

Peragian adalah istilah umum yang mencakup perubahan gelembung udara dan yang bukan gelembung udara (aerobic dan anaerobic) yang disebabkan oleh mikro-organisme dan termasuk produksi gas karbondioksida, alkohol, asam dan hasil sampingan lainnya.

Syarat-syarat yang diperlukan untuk baking :
1).     Yeast harus menghasilkan gas CO2 dan pada saat adonan itu diaduk sampai pada saat yeast dimatikan oleh temperatur oven dan pada saat yang sama yeast harus dapat memenuhi beberapa syarat yang berhubungan dengan aksi dari yeast itu terhadap konsistensi adonan.
Saccharomyces cerevisiae adalah jamur bersel tunggal yang telah memahat milestones dalam kehidupan dunia. Jamur ini merupakan mikroorganisme pertama yang dikembangbiakkan oleh manusia untuk membuat makanan dan minuman (sebagai jamur fermentasi bir dan anggur).
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan roti memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula, memberi aroma (alkohol). Saccharomyces cerevisiae juga telah digunakan dalam beberapa industri lainnya, seperti industri roti (bakery), industri flavour, (menggunakan ektrak ragi atau yeast extracts), industri pembuatan alcohol (farmasi) dan industri pakan ternak.
Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk membuat tepung terigu. Selanjutnya oleh enzim amilase tepung dirubah menjadi glukosa.
- khamir Saccharomyces cerevisiae, yang akan memanfaatkan glukosa sebagai substrat respirasinya sehingga akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang akan terperangkap pada adonan roti. Adanya gelembung ini menyebebkan roti bertekstur ringan dan mengembang. Sedangkan jika ditambah protease maka roti yang dihasilkan akan bertekstur lebih halus.


Bahan Roti Manis :
  • 500 gr tepung terigu Cakra Kembar (protein tinggi)
  • 15 gr Instant Yeast (ragi instant)
  • 2 gr Bread Improver (pelembut roti)
  • 110 gr Gula Pasir
  • 30 gr Susu Bubuk
  • 8 gr Garam
  • 2 btr Telur utuh
  • 180 cc Air Es
  • 90 gr butter 

Cara Membuat Roti Manis :
1.      Campur dan aduk semua bahan kering.
2.     Lalu tambahkan bahan cair (telur & air), mixer dg speed rendah sampai tercaur rata
3.     Lalu naikan speed mixer sampai adonan menggumpal.
4.     Tambahkan mentega, mixer lagi sampe adonan kalis.
5.     Istirahatkan adonan selama 15 menit (tutup wadah dg plastik).
6.     Ambil adonan & timbang seberat 40gr lalu bulatkan.
7.     Kurang lebih jadi 26 potong.
8.     Istirahatkan lagi selama 15 menit.
9.     Kempiskan adonan lalu beri isi*, bentuk sesuai selera.
10.   Istirahatkan selama 90 menit.
11.    15 menit sebelum dioven, oles permukaan roti dg bahan olesan (1 btr kuning telur + 3 sdm susu ultra plain - aduk rata).
12.   Panggang roti di oven dg suhu 190 derajat celcius selama 10-12 menit.
BIOKIMIA ADONAN
Yeast yang segar dan aktif akan melakukan proses fisiologis dengan reaksi-reaksi biokimia yang menguntungkan di dalam adonan. Proses pembuatan roti dengan menggunakan proses fermentasi yeast memperlihatan proses biokimia yang melibatkan beberapa enzim baik yang alami terdapat dalam bahan baku maupun yang dihasilkan oleh yeast. Enzim alami yang terkandung di dalam bahan baku seperti alpha-amilase dan beta-amilase yang mendegradasi pati menjadi dekstrin dan maltosa.
Yeast sendiri menghasilkan dua enzim yang dapat memanfaatkan maltosa. Dua enzim tersebut adalah permease yang membantu mengangkut maltosa ke dalam sel yeast dan maltase yang merombak maltosa menjadi dua molekul glukosa. Glukosa selanjutnya dimanfaatkan oleh yeast melalui glikolisis untuk menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol.
Dari proses biokimia yang terjadi selama proses fermentasi adonan, hasil akhir adalah etanol dan karbon dioksida. Etanol dengan sedikit asam akan membentuk senyawa ester yang memberikan aroma khas roti hasil fermentasi, sedangkan karbon dioksida merupakan gas yang dibutuhkan untuk pengembangan adonan. Agar proses tersebut bisa terjadi dan sesuai dengan harapan, maka yeast yang digunakan harus yeast yang aktif. Hampir semua strain S. cereviseae dapat memfermentasi maltosa yang sifatnya adaptif, yaitu hanya memanfaatkan maltosa apabila tidak ada glukosa. Hanya sedikit strain yang dapat memanfaatkan maltosa walaupun masih ada glukosa.
Banyak jenis yeast yang dijual di pasaran yang berasal dari produser yang berbeda. Banyaknya jenis yeast untuk bakery merupakan keuntungan bagi pengusaha roti untuk dapat menyeleksi jenis yeast yang baik untuk memperbaiki mutu dan konsistensi produk roti serta menurunkan biaya. Secara umum ragi roti dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.  Instant yeast/Bread machine yeast – Yeast jenis ini dapat digunakan langsung (tanpa proofing) dengan mencampur dengan bahan-bahan kering lainnya. Instant yeast juga diketahui mengandung asam askorbat sebagai pengawet.
2.  Active dry yeast – Jenis yeast ini harus disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam adonan. Dapat disimpan pada suhu kamar selama setahun dan dapat bertahan lebih lama apabila disimpan dalam tempat yang beku.
3.  Fresh yeast/Compressed yeast – Jenis yeast ini sudah tidak umum dipasarkan, karena yeast ini mudah rusak. Penggunaan yeast ini harus diencerkan dan melalui adaptasi untuk dapat tumbuh di dalam adonan.
Para pengusaha roti dapat memilih jenis yeast sesuai dengan tujuan penggunaan yeast.. Namun demikian, yang paling penting dalam memilih yeast adalah dapat dipastikan bahwa yeast yang dipilih masih segar dan dapat beraktivitas selama proses fermentasi adonan. Selain itu konsistensi dan stabilitas yeast akan menentukan mutu dan konsistensi roti yang dihasilkan. Sering dijumpai bahwa yeast dengan brand yang sama apabila dibeli pada saat yang berbeda atau dari penjual/suplier berbeda mempunyai viabilitas yang berbeda. Untuk memastikan bahwa yeast yang digunakan masih aktif, maka perlu dilakukan uji terhadap aktivitas yeast (proofing) sebelum digunakan.
berikut ini adalah proses pembuatan roti:

* PILIH  BAHAN
siapkan bahan-bahan yang berkualitas baik,Dan pastikan kondisinya masih baru pula
* PENIMBANGAN BAHAN
Pada saat penimbangan harus teliti dan tepat, hindari tercecernya bahan.
Untuk penimbangan air, pastikan tidak berlebihan sehingga adonan menjadi lembek.(saya sarankan pakai timbangan digital)
* PENGADUKAN
Biasakan semua bahan kering diaduk terlebih dahulu sebelum air dan mentega dimasukkan
Lakukan pencampuran semua bahan secara merata untuk hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga membentuk gluten(protein dalam tepung).
Lama pengadukan harus disesuaikan dengan kemampuan gluten dari tepung nya, karena semakin tinggi proteinnya semakin lama pengadukannya, demikian pula sebaliknya.
* FERMENTASI AWAL
Proses pemecahan gula oleh ragi menjadi:
Gas CO2 : Adonan menjadi mengembang
Alkohol : Memberi aroma pada roti
Asam : Memberi rasa dan memperlunak gluten
Panas : Suhu meningkat selama fermentasi
Lamanya fermentasi awal ini tergantung dari jumlah adonan dan jumlah tenaga kerja yang mengerjakan,biasanya 30 menit
Selama pengistirahatan berlangsung diharuskan ditutup dengan plastik/box agar adonan tidak kering.
*  PENIMBANGAN ADONAN
Membagi adonan sesuai dengan berat yang diinginkan
*  PEMBULATAN ADONAN
Membentuk lapisan keras dipermukaan adonan, sehingga dapat menahan gas yang dihasilkan.
Menghaluskan tekstur roti dan mempermudah pekerjaan selanjutnya.
* FERMENTASI KEDUA
selain fungsinya untuk melunakkan gluten pada adonan juga untuk mempercepat fermentasi berikutnya,lakukanlah sekitar 10 menit,Selama proses ini, harus ditutup dengan plastik agar tidak kering.
* MENGEMPISKAN ADONAN
fungsinya untuk mengeluarkan gas yang ada dalam adonan dengan cara menekan adonan atau menggunakan roll,proses ini juga bisa berfungsi untuk dapat menghaluskan tekstur,usahakan semua gas keluar agar serat roti menjadi halus
* PEMBENTUKAN ADONAN
bentuklah adonan roti sesuai keinginan.
Untuk roti manis dapat diisi dengan berbagai isian, tetapi jangan terlalu banyak mengandung air dan minyak agar menghindari roti bocor
Untuk roti tawar usahakan pembentukan dan penggulungan dalam keadaan rapat dan padat, dan sambungannya berada dibawah adonan.
*  PENCETAKAN ADONAN
atur peletakkan adonan dengan baik dan benar.
Pastikan setiap sambungan diletakkan dibawah adonan.
Atur jarak adonan di loyang agar tidak bergabung dan dapat memberikan ruang untuk pemanasan sisi roti. bila loyang anda tidak terbuat dari teflon,maka pastikan olesi loyang dengan mentega/pengoles loyang atau gunakan lapisan kertas agar tidak lengket.
Pastikan loyang selalu dalam keadaan bersih
*  FERMENTASI AKHIR
Dilakukan pengembangan adonan agar mencapai bentuk dan kualitas yang maksimal.
Tempat untuk permentasi akhir ini harus memiliki panas ( 35-40 derajat Celcius) dan kelembaban ruang (80-85%) yang stabil.
Dapat dilakukan dengan membuat uap air dan pastikan proses ini dilakukan dengan benar, karena akan menentukan hasil akhir dari roti.
Gunakan alat ukur hygrometer dan termometer ruang.
*  PEMBAKARAN ADONAN
Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari roti yang dibuat
Lamanya pembakaran ditentukan oleh, jenis oven, jenis  loyang yang digunakan, jenis roti yang dibuat dan jumlah pemakaian gula dalam adonan.
Roti Tawar 220 derajat Celcius, dengan loyang tertutup 30-35 menit
Roti manis 170 derajat Celcius,  maksimum 15 menit,lebih dari itu berarti oven kurang panas,bisa membuat roti kering,karena kelamaan ngoven,solusinya naikkan suhunya
* KELUARKAN ROTI DARI LOYANG
Keluarkan roti yang sudah matang dari loyang sesegera mungkin.
Untuk roti manis, keluarkan dari loyang dengan sangat hati-hati karena roti yang baru keluar dari oven sangat lembut dan sensitif
* PENDINGINAN
Setelah dikeluarkan dari loyang, dinginkan roti pada suhu ruang selama 1 jam (tergantung volume roti,makin besar makin lama)
* PEMBUNGKUSAN
untuk memperlama pengerasan kulit roti akibat menguapnya kandungan air dalam roti.
Hindari pembungkusan roti yang masih hangat agar tidak mudah jamuran
Kesimpulan a.Roti mengalami proses fermentasi setelah ditutup dengan menggunakan kain atau wadah tertutup atau tanpa udara yang mengakibatkan adonan roti menjadi mengembang.  b.Proses fermentaasi pada adonan roti adalah proses fermentasi secara anaerob atau  proses fermentasi tanpa udara. c.Ragi membantu proses fermentasi pada roti